Rabu, 20 Maret 2013

Kota Atlantis yang Hilang



Misteri Kota Atlantis Atlantis merupakan salah satu misteri terbesar di dunia. Pertama kali dikemukakan oleh Plato (427 - 347 SM), dia adalah seorang filsuf dan ahli Matematika Yunani. Dia memaparkan referensi tentang Atlantis dalam Trilogi dialog, yaitu Timaeus, Hemokrates dan Critias (Hermokrates tidak pernah ditulis dan Critias dibiarkan tidak selesai, red). Timaeus dan Critiasditulis pada tahun 360 SM oleh Circa.

Dalam dialog tersebut Plato mengkisahkan, ketika Atlantis baru akan melancarkan perang besar dengan Athena, tiba-tiba Atlantis mengalami gempa bumi yang sangat besar, yang mengakibatkan banjir besar (Tsunami) sehingga membuat Atlantis tersebut tenggelam dan lenyap dalam semalam, dengan hanya menyisakan puncak gunung yang menonjol dari dasar laut.

Plato bercerita bahwa sebelum Atlantis musnah tenggelam, Atlantis ini adalah kerajaan berukuran benua yang terkenal sebagai sebuah negara makmur dengan peradabannya yang tinggi, kaya akan mineral berharga dan kristal, terutama orichalcium yang berwarna merah dan dianggap lebih berharga daripada emas. Kerajaan ini juga menguasai pelayaran, perdagangan, menguasai ilmu metalurgi, memiliki jaringan irigasi, dengan kehidupan berkesenian, tarian, teater, musik, dan olahraga.

Plato mengatakan juga bahwa Atlantis terhampar "di seberang pilar-pilar Herkules", kiasan yang digunakan untuk pintu masuk Selat Gibraltar, yaitu selat yang memisahkan Samudra Atlantik dengan Laut Tengah. Pilar utara adalah Batu Gibraltar di Gibraltar, tepatnya berada di ujung barat daya Eropa di Semenanjung Iberia. Batu Gibraltar ini memiliki ketinggian 426 meter. Lokasi pilar selatan masih diperdebatkan, dengan kandidat paling kuat adalah Monte Hacho di Ceuta dan Jebel Musa di Maroko.

Tidak ada komentar: